Jumat, 01 Oktober 2010

1 OKTOBER PENUH INSIDEN MEMALUKAN

Upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari Jumat (01/10/10) ini, dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Monumen Kesaktian Pancasila, di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sempat terjadi insiden kecil, saat Ketua MPR Taufik Kiemas, melakukan kesalahan saat membacakan teks pembukaan UUD 45. Upacara juga diwarnai insiden sejumlah peserta harus digotong keluar, karena pingsan.

Presiden Yudhoyono yang bertindak sebagai Inspektur Upacara langsung menuju podium kehormatan, dengan diiringi dengan lagu-lagu kebangsaan.

Bertindak sebagai komandan upacara adalah Kombes Pol Imam Sugianto. Upacara Hari Kesaktian Pancasila itu diisi dengan pembacaan sila-sila Pancasila oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman.


Sementara itu, Ketua MPR, Taufiq Kiemas membacakan pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Sedangkan Ketua DPR Marzuki Alie bertugas membacakan Ikrar Kesetiaan Pancasila. Upacara tersebut diikuti ratusan peserta upacara yang terdiri atas unsur TNI, Polri, mahasiswa, dan pelajar.

Seluruh menteri dan pejabat setingkat menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para perwakilan negara-negara sahabat juga hadir dalam upacara yang rutin diadakan setiap tahun itu.

Ketua MPR Ketua MPR Taufik Kiemas kembali keseleo lidah dalam upacara kesaktian Pancasila. Taufik yang didaulat untuk membaca pembukaan undang-undang dasar (UUD) 1945 empat kali salah membaca. 

Di paragraf kedua, berbunyi "Dan perjuangan pergerakan" tapi dibaca oleh Taufik "Bahwa perjuangan pergerakan". Ketika membaca kalimat itu, Taufik juga mengalami kesulitan untuk mengucapkannya. 

Dua kesalahan lainnya terjadi ketika membaca paragraf ke empat. "Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia", tapi Taufik tidak mengucapkan Indonesia. Serta kalimat "Persatuan Indonesia" tapi diucapkan "Persatuan Indonesia yang dipimpin oleh". 

Kesalahan lainnya ialah di bagian akhir pemnbukaan. Di mana seharusnya "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" tapi dibaca oleh Taufik "Keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia". 

Upacara yang berlangsung kurang dari satu jam itu membuat kehebohan ketika dua orang dari kedutaan besar yang harus diungsikan ke tenda kesehatan. Kedua orang kedutaan itu ialah kuasa usaha Jordania dan satu dari kedutaan Amerika Serikat. 
Kuasa usaha Jordan itu di papah oleh pihak kedutaan Syiriah untuk ke tenda kesehatan. Di sana dia mendapatkan bantuan oksigen dan tampak rebahan dengan dikipasi tenaga medis. 

Sedangkan untuk pihak Amerika hanya duduk sebentar dan setelah upacara langsung pulang. Petugas medis pun sempat mempersiapkan tandu dan tempat tidur beroda. 

Selain mereka dua orang polisi wanita, satu TNI AL, satu PNS, satu mahasiswa dan satu pramuka dibawa keluar barisan karena pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketikan komentar anda disini ya.. Trims