Malam Lailatul Qodar

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.

Dalam Al Qur'an, tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan .97:1 Pada malam ini juga dikisahkan Al Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad Dukhan ayat 3-6. 44:3

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)

Sesungguhnya Kami telah turunkan (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadr : 1-5)

Lailatul Qadar (lailatu al-qadr) secara bahasa yang berarti malam yang dimuliakan (kemuliaan). Lailatul qadar hanya dapat ditemui pada bulan Ramadhan karena bulan inilah awalnya quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk seluruh manusia yang ingin hidupnya selamat dunia dan akhirat.

Lailatul qadar tidak berbentuk jimat, benda ataupun nama binatang tetapi malam yang di dalam hanya orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dapat merasakan berbedanya malam itu (lailatul qadar) daripada malam-malam lainnya. Ada hidayah yang turun kepada mereka yang awalnya membenci Islam saat itulah mereka akan balik mencintai dan membela agama Allah (Islam). Ada rahmat dan keberkahan yang turunkan Allah pada malam itu kepada mereka yang setia kepada Allah (bertaqwa).

Hanya satu moment lailatul qadar namun keutamaan malam itu lebih baik dari seribu bulan (83 tahun lebih). Inilah malam yang ditunggu-tunggu orang-orang yang mengharap hidayah, rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

Kapan lailatul qadar itu terjadi?

Mari simak ungkapan Rasulullah Saw tentang waktu hadirnya lailatul qadar :

Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang lailatul qadar: "Malam dua puluh tujuh." Riwayat Abu Dawud
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq Alaihi.
Dua hadits di atas menyebutkan tentang kapan lailatul qadar bisa kita temui, yang pertama pada malam ke 27 Ramadhan, namun pada hadits berikutnya menyebutkan 7 malam terakhir Ramadhan.

Tidak ada perbedaan pendapat dalam hadits ini, malam ke 27 adalah bagian dari malam terkahir Ramadhan, namun alangkah baiknya bila kita mengharap dan menjaga-jaga malam-malam terkahir ramadhan (7 hari terakhir).

Apa yang kita lakukan bila melihat lailatul qadar?

Subhanallah, maha suci bagi Allah yang memberikan hidayah dan menurunkan rahmatNya kepada makhluk yang telah dipilihNya. Sebuah keberuntungan bila dapat menemui malam yang mulia itu, maka perbanyaklah untuk beribadah dan sujud kepada Allah dan ucapkan doa sebagaimana ajaran Nabi Saw :

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)

Mari kita cari lailatul qadar di bulan Ramadhan ini, perbanyak dzikir dan sujud kepada Allah agar malam itu dapat kita jumpai pada Ramadhan kali ini. Ya Allah, pertemukanlah aku pada malam yang Engkau muliakan dan berilah hidayah dan rahmatMu padaku.